Terima Teladan Nasional, Presiden: Optimisme Harus Selalu Kita Munculkan
By Admin
nusakini.com--Optimisme harus selalu kita munculkan, jangan takut bersaing atau berkompetisi, dan jangan pula kita pesimis. Sebagai bangsa yang besar kita harus optimis dan jangan sampai kita mengkerdilkan diri kita sendiri.
"Setiap usaha pasti ada jalan," demikian disampaikan Presiden Jokowi pada Acara Silaturahim dengan Para Teladan Nasional dan Pendukung Acara HUT ke-71 Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Negara Jakarta, Kamis (18/8).
Peserta ramah tamah berasal dari Teladan Kementerian, Teladan Ilmiah LIPI, Para Pemenang Motivator pada acara Kick Andy, Kompas dan Yayasan Surya, Pemenang Olympiade Internasional, Pemenang Pidato Bahasa Indonesia oleh Para Penutur Asing, para pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) oleh LIPI serta para Paskibraka dan para pelatihnya.
Khusus dari Kementerian Agama untuk Kategori Teladan meliputi KUA Teladan, Keluarga Sakinah Teladan, Ustadz Perintis TPQ di Pelosok Perbatasan Daerah Papua, Tokoh Kyai Muda Penggerak Tahfidzul Quran, Pengembang Kemandirian Ekonomi Pesantren, Pengembang Metodologi Tahfidz Al-Quran 6 bulan, Kepala Madrasah Berprestasi, Pengawas Berprestasi dan Penyuluh Agama Hindu Berprestasi.
Kepada Para Teladan Nasional, Presiden Jokowi menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas prestasi dan pengabdiannya kepada negara dan berharap apa yang sudah diraih bisa menjadi teladan yang lain.
"Ternyata yang tidak bisa dikerjakan oleh orang lain itu bisa dikerjakan asalkan kita punya kemauan yang kuat. Saya meyakini, dengan kerja keras dan optimisme yang kuat maka ketakutan yang dikhawatirkan Insya Allah kita bisa menghadapinya," tandas Presiden.
Presiden Jokowi juga merasa senang sekali munculnya gerakan-gerakan di masyarakat, keteladanan-keteladanan di masyarakat. Dengan adanya gerakan-gerakan atau keteladan-keteladanan di masyarakat maka selanjutnya akan memunculkan para pemenang.
Pada acara ramah tamah tersebut Presiden berdialog dengan Absalom Kepala Sekolah Teladan yang berasal dari Kabupaten Timur Tengah Selatan yang berbatasan dengan Tmior Leste. Jarak tempuh kecamatan ke Kampung tempat tinggalnya memerlukan waktu tempuh 10 jam, itupun kalau kondisi jalan sedang kering.
Presiden juga berdialog dengan Avionita Siswa SMP Surya Serpong Pemenang Olympiade Matematika di Cina, Avionita sendiri berasal dari Nduga, sebuah desa di Kabupaten Wamena Papua dan Akmal Pemenang Perawat Teladan Nasional. Akmal sendiri bersala dari Puskesmas Tani Berkey, Kabupaten Maluku Tenggara. Jarak tempuh dari kabupaten ke Puskesmas Tani Berkey 250 km.
Presiden Jokowi juga menandaskan agar kita jangan mudah mengeluh dan gampang menyerah.
"Maka inilah momentum semangat yang ada, persaingan negara sudah di depan kita," ucap Presiden.
Presiden Jokowi menghendaki agar anak-anak bangsa yang berprestasi harus kita berdaya gunakan supaya tidak diambil oleh negara lain. Presiden mencontohkan pada perusahaan Silicon Valley di Amerika Serikat pekerja paling banyak dari India, yang dari Indonesia juga mencapai ratusan orang.
Ditambahkannya, saat ini ada 74 profesor Indonesia yang bekerja di Amerika Serikat. Presiden juga telah berdiskusi dengan 24 anak-anak negeri yang berprestasi di luar negeri untuk menyiapkan pengembangan bidang pendidikan di Papua yang saat ini sedang dibahas dengan Universitas Cendrawasih dan Universitas Papua. Saat ini pemerintah juga sedang fokus pada pembangunan infrastruktur.
Di akhir acara Presiden juga berpesan agar kita jangan gaduh terus, apalagi saling mencela, saling mengejek, saling merendahkan, saling mencaci yang akibatnya bisa merendahkan budaya kita.
Acara tersebut juga dihadiri para Menteri Kabinet Kerja dan para Pimpinan Lembaga Negara, Panglima TNI, Para Kepala Staf TNI dan Kapolri. (p/ab)